BAB II
PEMBAHASAN
Kasus yang kami dapat sesuai pengkajian yang telah
didapatkan:
Seorang mhasiswa umur 19 tahun, datang ke dokter
puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan sejak 6 bulan yang semakin
membesar. Mahasiswi tersebut mengeluh sering berdebar-debar dan terasa panas
pada bagian benjolan tersebut. Dari anamnesis diketahui dia berasal dari
daerang pegunungan. Dokter puskesmas merujuk ke RSUP M.Djamil padang untuk
menentukan diagnosis dan terapi yang tepat.
1.
Istilah
kata-kata sulit
a.
Anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis seseorang dan
merupakan suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dan dokter
atau tenaga kesehatan lainya yang berwenang untuk memperoleh
keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.
b.
Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu, biasanya
digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik, bisnis, dll.
2.
Jawaban
dari pertanyaan
1. Penyakit
apa yang diderita oleh mahasiswa tersebut?
Hipertiroid
2. Apa penyebabnya?
Hipertiroid bisa terjadi akibat disfungsi kelenjar
tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar
tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karna umpan balik negatif TH
terhadap pelepasan keduanya.
Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid
a.
Penyakit graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang
oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering di jumpai.
b.
Toxic nodular
goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk
biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan
nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon
tiroid yang berlebihan.
c.
Minum obat
hormon tiroid yang berlebihan
Keaddaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa
laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus
minum obat troid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan
menurunkan badan hingga timbul efek samping.
d.
Produksi TSH
yang abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH
berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak
e.
Tiroiditis
(radang kelenjar tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan,
disebut tiroiditis pasca melahirkan, dimana pada fase awal timbul keluhan
hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejal hipertiroid.
f.
Konsumsi yodium
yang berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid,
kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada
kelainan kelenjar tiroid.
3. Apa saja
pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan untuk menentukan penyakit tersebut?
Pemeriksaan diagnostik:
a.
Kadar TSH di
dalam darah, biasanya rendah atau bahka tidak terdeteksi pada penderita
hipertiroid (<0,05MIU/ml)
b.
Pemeriksaan
antibodi, autoimun adalah enzymelinked immunosorbent assay (ELISA) untuk
pemeriksaan antibodi anti TPO
c.
EKG
(elektrokardiografi) bila dicurigai ada kelainan jantung
d.
Sidik
tiroid/scintigraphy, untuk mengetahui nilai-nilai tangkap tiroid terhadap
iodium
e.
Radioimmunoassay
mendeteksi kadar T3 dan T4 darah untuk mengukur nilai hormon dlm kondisi bebas
atau tanpa terikat oleh protein
f.
USG, untuk
mengidentifikasikan ukuran dan jenis benjolan
g.
Biopsi melalui
aspirasi jarum halus untuk mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.
4. Apa
penatalaksanaan penyakit terebut?
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah
produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium
radioaktif, tiroidektomi sub total)
1.
Obat
antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi
atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien muda dengan struma ringan
sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis
pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat
yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang
lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid
Obat antitiroid yang sering digunakan :
Obat
|
Dosis awal (mg/hari)
|
Pemeriksaan (mg/hari)
|
-
Karbimatol
-
Metimazol
-
Propiltiourasil
|
30 – 60
30 – 60
300 – 600
|
5 – 20
5 – 20
50
–
200
|
Obat-obatan ini
umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya diberikan
propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih
lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit
sekali yang keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan
pada :
a.
Pasien
umur 35 tahun atau lebih
b.
Hipertiroid
yang kambuh sesudah di operasi
c.
Gagal
mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d.
Tidak mampu atau tidak mau pengobatan
dengan obat antitiroid
e.
Adenoma
toksik, goiter multinodular toksik
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid.
Indikasi
operasi adalah
:
a. Pasien umur
muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita
hamil (trimester kedua) yang memerlukan
obat antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap
obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d. Adenoma toksik
atau strauma multinodular toksik
e. Pada penyakit
graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul. Sebelum operasi
biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14
tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi
pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a. Sekat β-adrenergik
Obat ini
diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid.Dosis diberikan 40-200
mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi.
Sesudah pengobatan dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya
diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c. Ipodat
Ipodat
kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis
tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer,
mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari
tiroid.
d. Litium
Litium
mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium.Litium dapat digunakan pada pasien
dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium
5. Apa yang
menyebabkan rasa berdebar?
Karena kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan dalam tubuh dan mengalami kelenjar tiroid overaktif/hipotiroidisme
yang umumnya ditandai dengan detak jantung cepat/tak beraturan.
6. Apa organ
yang membesar pada kasus tersebut?
Kelenjar tiroid atau tiroid
7. Apa
penyebab benjolan tersebut terasa panas?
-
Radiasi pada
leher
-
Peradangan
(tiroiditis), terjadi karna virus (rubcute thiroiditis) berhubungan dengan
demam dan sakit ketika menelan
-
Pada benjolan
yang panas kemungkinan adanya keganasan kurang dari 1% dan pengobatannya adalah
dengan menggunakan iodium radioaktif.
8. Apa
hubungan tempat tinggal mahasiswa tersebut dengan penyakit yang dideritanya?
Karena pada penyakit hipertiroid tidak ada hubungan
nya dengan tempat tinggal
9. Apa
klasifikasi penyakit yang dialami mahasiswa tersebut?
Hipertiroidisme
(Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori:
1. Kelainan
yang berhubungan dengan Hipertiroidisme
2. Kelainan
yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme
Klasifikasi
lain:
a. Goiter
Toksik Difusa (Graves’ Disease)
Kondisi yang disebabkan, oleh adanya
gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana zat antibodi menyerang kelenjar
tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid
terus menerus.
Graves’ disease lebih
banyak ditemukan pada wanita daripada pria, gejalanya dapat timbul pada
berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40 tahun. Faktor keturunan juga dapat
mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yaitu dimana zat
antibodi menyerang sel dalam tubuh itu sendiri.
b. Nodular Thyroid Disease
Pada kondisi ini biasanya ditandai
dengan kelenjar tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa nyeri.
Penyebabnya pasti belum diketahui. Tetapi umumnya timbul seiring dengan
bertambahnya usia.
c. Subacute
Thyroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran
kelenjar tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam
jumlah besar ke dalam darah. Umumnya gejala menghilang setelah beberapa
bulan, tetapi bisa timbul lagi pada beberapa orang.
d. Postpartum
Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 –
6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya
kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan
10. Bagaimana
patofisiologi dari penyakit tersebut?
Penyebab
hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, gotter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar 2 sampai 3 kali
dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan
sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat
beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel
meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15
kali lebih besar daripada normal.
Pada
hipotiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang “menyerupai”
TSH, biasanya bahan-bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI
(Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor yang
mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut mrangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan
hasil akhirnya adalah hipotiroidisme.
Karena itu pada
pasien hipertiroidisme konsentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI
meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar
tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung
satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya
juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada
hipotiroidisme , kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjat
tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa
dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat
peningkatan laju metabolisme tubuh yang di atas normal. Bahkan akibat proses
metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami
kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot
sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan
frekuensi 10-15/s, sehingga penderita mengalami tremor.
11. Apa fungsi
organ tersebut?
Kelenjar tiroid
digolongkan sebagai kelenjar endrokrin yang menghasilkan organ tertentu.
Berfungsi juga mengatur kecepatan pembakaran energi dalam tubuh dan berfungsi
membuat protein dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon yang lain. Hormon
yang diproduksi kelenjar tiroid adalah tiroksin,kalsitonin dan triodotironin. Dua
hormon T tersebut berfungsi untuk metabolisme tubuh ketika berada dalam darah. Hormon
ini memicu sel menjadi glikogen. Jika hormon ya dihasilkan kurang maka tubuh
akan cepat lelah, kulit kering dan berat badan bertambah. Namun sebaliknya
terjadi, maka tubuh akan mudah berkeringat dan berat badan menurun drastis.
Fungsi hormon tiroid :
1)
Fungsi kelenjar
tiroid meliputi sekresi hormon T3 (juga disebut triiodotyronine)
Dan T4 (juga dikenal tiroksin). Secara fisiologis
lebih aktif dan lebih kuat daripada T4. T3 dan T4 kolektif disebut hormon TH.
Keduanya merupakan yudiom yang mengandung asam amino; anabolisme berkaitan
dengan fase kontruksif metabolisme dan merupakan kebalikan dari
katabolisme,proses destruktif metabolisme
2)
Hormon tiroid
menyebabkan peningkatan denyut jantung,curah jantung dan laju ventilasi
3)
T3 danT4
bertindak atas berbagai sel target untuk meingkatkan konsumsi oksigen dan
tingkat metabolisme basal (BMR).BMR adalah tingkat pengeluaran energi dalam
tubuh dalam kndisi basal. Peningkatan konumsi oksigen dan meningkatkan BMR
peningkatan panas dalam tubuh yang pada giliranya membantu mengkompensasikan
peningkatan kehilangan panas dalam cuaca dingin.
4)
Hormon tiroid
dapat meningkatkan penyerpan glukosa dari usus kecil dan produksi guosa
hepatik; pasien dengan konsentrasi insulin yang normal tidak mengalami serum
kadar glukosa.
5)
Hormon tiroid
penting untukpertumbuhan dan pematangan. Pengembangan sistem saraf pusat (SSP).efek
yang paling serius dari kekurang horon tiroid adalah kerusakan otak permanen
dan kekerdilan
6)
Hormon tiroid
mempercepat pembersihan koesterol dan plasma.
7)
Hormon tiroid
dibutuhkan untuk konversi karoten menjadi vitamin A ; pasien yang mengalami
rabun senja
Kelenjar tiroid
juga melepaskan hormon yang disebut kalsitonin kecil yang terlibat dan
metabolisme kalsium dan fosfat. Kalsitonin
merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menyebabkan peningkatan deposisi
kalsium dalam tulang karena itu mempromosikan pembentukan tulang dan mengurangi
konsentrasi kalsium dari darah.
12. Bagaimana
askep pada penyakit di atas?
1.
Pengkajian
·
Identitas
Nama :
Tempat dan tanggal lahir :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
No. RM :
Status :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Tangga masuk RS :
Alasan masuk :
·
Riwayat
kesehatan sekarang
Biasanya pasien merasa perutnya tidak enak dan sering
buang air besar dengan konsistensi cair. Terdapat benjolan dileher dan terasa
panas dan sering berdebar-debar
·
Riwayat
kesehatan dahulu
Biasanya kaji riwayat penyakit klien dahulu yang
memungkinkan adanya hubungan dengan faktor predisposisi seperti penyakit graves
·
Riwayat
kesehatan keluarga
Biasanya
keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien
·
Pemeriksaan
fisik
-
Rambut : biasanya tampak hitam, kulit kepala
bersih, tidak rontok
-
Wajah : biasanya tampak menahan sakit,
tidak ada perubahan fungsi atau bentuk
-
Mata : biasanya simetris kiri dan
kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, mata melotot.
-
Hidung : biasanya simetris kiri kanan, tidak
ada pendarahan, pembengkakan, tidak ada nya pernafasan cuping hidung
-
Mulut : biasanya tidak ada pembesaran
tonsil, gusi tidak ada perdarahan, mukosa mulut tidak pucat, tidak ada caries
-
Telinga : biasanya simetis kiri kanan, tidak
ada pembengkakan, perdarahan, dan lesi
-
Dada
I :
simetris kiri dan kanan
P : takil
premitus seimbang kiri dan kanan
P : sonor
A : tidak
ada suara nafas tambahan
-
Jantung
I : tidak
ada pembesaran
P : ictus
cordis tidak teraba
P : pekak
A : irama
teratur
-
Abdomen
I : tidak
acites
A : bising
usus normal
P : tidak
ada nyeri tekan
P :
tympani
-
Biasanya tidak
ada gangguan pada genitalianya, tidak ada keluhan nyeri.
·
Pola kebiasaan
sehari-hari
a.
Nutrisi
-
Sehat : klien makan teratur, makan 3x sehari,
makan habis 1 porsi
-
Sakit : klien makan 2x sehari, makan habis
<1/2 porsi,terjadi penurunan nafsu makan
b.
Eliminasi
-
Sehat : klien BAB dan BAK normal dan teratur
-
Sakit : klien BAB dan BAK tidak teratur dan
tak menentu
c.
Istirahat dan tidur
-
Sehat : tidur teratur, tidak ada gangguan
saat tidur.
-
Sakit : tidur tak menentu, tidur tidak
nyenyak karna nyeri yag dirasakan
d.
Aktivitas
-
Sehat : dapat melakukan segala aktivitas
-
Sakit : keterbatasan dalam melakukan sesuatu
hal
2.
Diagnosa
1)
Resiko tinggi teradap penurunan curah jantung
berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung.
2)
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik
dengan peningkatan kebutuhan energy.
3)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan atau
pemasukan dengan penurunan berat badan ).
4)
Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status
hipermetabolik.
5)
Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
3. Intervensi
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
1
|
Penurunan curah jantung
Definisi :
Ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh.
Batasan Karakteristik :
·
Perubahan frekuensi/irama jantung
-
Aritmia
-
Brakikardi, takikardi
-
Perubahan EKG
-
Palpitasi
·
Perubahan preload
-
Penurunan tekanan vena central
-
Penurunan tekanan arteri paru
-
Edema, keletihan
-
Distensi vena jugular.
-
Murmur
-
Peningkatan berat badan
-
Perubahan Afterload
-
Kulit lembab
-
Penurunan nadi perifer
-
Penurunan resistansi vascular paru
-
Dispnea
-
Oliguria
-
Perubahan warna kulit
-
Variasi pada pembacaaan TD.
-
Perubahan Kontraktilitas
-
Batuk.
-
Penurunan indeks jantung
-
Penurunan fraksi ejeksi
-
Ortopnea
-
Dispnea paroksismal nokturnal
-
Penurunan stroke volume index
-
Bunyi S3, bunyi S4
Faktor yang berhubungan :
·
Perubahan afterload
·
Perubahan kontraktilitas
·
Perubahan frekuensi jantung
·
Perubahan preload
·
Perubahan irama
·
Perubahan volume sekuncup
|
NOC
·
Cardiac Pump Effectiveness
·
Circulation Status
·
Vital Sign Status
Kriteria Hasil
·
Tanda vital dalam rentang normal
·
Dapat mentoleransi aktivitas,
tidak ada kelelahan
·
Tidak ada edema paru, perifer, dan
tidak ada asites
·
Tidak ada penurunan kesadaran
|
NIC
Cardiac Care
·
Evaluasi adanya nyeri dada
·
Catat adanya disritmia jantung
·
Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac output
·
Monitor status kardiovaskuler
·
Monitor status pernafasan yang
menandakan gagal jantung
·
Monitor abdomen sebagai indikator
penurunan perfusi
·
Monitor adanya perubahan TD
·
Monitor respon pasien terhadap
efek pengobatan antiaritmia
·
Atur periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan
·
Monitor adanya dispnea, fatigue,
takipnea dan ortopnue.
·
Anjurkan untuk menurunkan stres.
Vital Sign Monitoring
§ Monitor
TTV
§ Catatt
adanya fluktuasi TD
§ Monitor VS
saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
§ Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan
§ Monitor
TTV setelah aktivitas
§ Monitor
kualitas dari nadi
§ Monitor
adanya pulsus paradoksus
§ Monito
jumlah dan irama jantung
§ Monitor
frekuensi dan irama pernapasan
§ Monitor
suara paru
§ Monitor
pola pernafasan abnormal
§ Monitor
suhu, warna, dan kelembanan kulit
§ Monitor
sianosis perifer
·
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
|
2
|
Keletihan
Definisi : rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas
kerja fisik dan jiwa pada tingkat yang biasanya secara terus menerus
Batasan Karakteristik
-
Gangguan konsentrasi
-
Gangguan libido
-
Penurunan performa
-
Kurang minat terhadap sekitar
-
Mengantuk
-
Peningkatan keluhan fisik
-
Introspeksi
-
Kurang energi
-
Letargi
-
Lesu
-
Persepsi membutuhkan energi
tambahan untuk menyelesaikan tugas rutin
-
Mengatakan kurang energi yang luar
biasa
-
Mengatakan kurang energi yang
tidak kunjung reda
-
Mengatakan perasaan lelah
-
Merasa bersalah karena tidak dapat
menjalankan tanggung jawab
-
Mengatakan tidak mampu
mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat yang biasanya
-
Mengatakan tidak mampu
memperhatankan rutin itas yang biasanya
-
Mengatakan tidak mampu memulihkan
energi, setelah tidur sekalipun
Faktor yang berhubungan :
-
Psikologis
-
Ansietas, depresi
-
Mengatakan gaya hidup membosankan,
stres.
-
Fisiologis
-
Anemia, status penyakit
-
Peningkatan kelemahan fisik
-
Malnutrisi, kondisi fisik buruk
-
Kehamilan, deprivasi tidur.
-
Lingkungan
-
Kelembapan, suhu, cahaya,
kebisingan
-
Situasional
-
Peristiwa hidup negatif
-
Pekerjaan
|
NOC
·
Endurance
·
Concentrasion
·
Energy conservation
·
Nutritional status :energy
Kriteria Hasil :
·
Memverbalisasikan peningkatan
energy dan merasa lebih baik
·
Menjelaskan penggunaan energy
untuk mengatasi kelelahan
·
Kecemasan menurun
·
Glukosa darah adekuat
·
Kualitas hidup meningkat
·
Istirahat cukup
·
Mempertahankan kemampuan untuk
berkonsentrasi
|
NIC
Energy management
§ Observasi
adanya pembaatsan klien dalam melakukan aktivitas
§ Dorong
anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
§ Kaji
adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
§ Monitor
nutrisi dan sumber energy yang adekuat
§ Monitor
pasien akan adanya kelelahan fsisik dan emosi secara berlebihan
§ Monitor
respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
§ Moniotr
pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
§ Dukung
pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, berhubungan dengan
perubahan hidup yang disebabkan keletihan
§ Bantu
aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan
§ Tingkatkan
tirah baring dan pembatasan aktivitas
§ Konsultasi
dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi tinggi
Bahavorior Management
Activity terapy
Energy management
Nutrition management
|
3
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Definisi : asupan
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik :
-
Kram abdomen
-
Nyeri abdomen
-
Menghindari makanan\
-
BB 20% / lebih dibawah BB ideal
-
Kerapuhan kapiler
-
Diare
-
Kehilangan rambut berlebihan
-
Kurang makanan
-
Bising usus hiperaktif
-
Kurang informasi
-
Kurang minat pada makanan
-
Penurunan BB dengan asupan makanan
adekuat
-
Kesalahan konsepsi
-
Membran mukosa pucat
-
Ketidakmampuan memakan makanan
-
Tonus otot menurun
-
Mengeluh gangguan sensari rasa
-
Mengeluh asupan makanan kurang RDA
-
Cepat kenyang setelah makan
-
Sariawan ronnga mulut
-
Kelemahan otot pengunyah
-
Kelemahan otot untuk menelan
Faktor-faktor yang berhubungan :
-
Faktor biologis
-
Faktor ekonomi
-
Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi
nutrien
-
Ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
-
Ketidakmampuan menelan makanan
-
Faktor psikologis
|
NOC
·
Nutritional status
·
Nutritional status : food and
fluid intake
·
Nutritional status : nutrient
intake
·
Weight control
Kriteria Hasil :
·
Adanya peningkatan berat badan sesuai denga tujuan
·
BB ideal sesuai dengan TB
·
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
·
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
·
Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
·
Tidak
terjadi penuranan BB yang berarti
|
NIC
Nutrition management
§ Kaji
adanya alergi makanan
§ Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
§ Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe
§ Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vit C
§ Berikan
substansi gula
§ Yakinkan
diet yang dimakan mengandun g tinggi serat untuk mencegah konstipasi
§ Berikan
makanan yang terpilih
§ Ajarkan pasien
bagaimana membuat catatat makanan harian
§ Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§ Berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi
§ Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§ BB pasien
dalam batas normal
§ Monitor
adanya penurunan BB
§ Monitor
tipe dan jumlah aktivitasyang biasa dilakukan
§ Monitor
interaksi anak atau ortu selama makan
§ Monitor
lingkungan selama makan
§ Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
§ Monitor
turgor kulit
§ Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi
§ Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
§ Monitor
mual dan muntah
§ Monitor
kadar albumin, total protein, Hb
§ Monitor
pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
§ Monitor
kalori dan intake nutrisi
§ Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
§ Catat jika
lidah berwarna magenta, scarlet.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar