Rabu, 06 April 2016

PEMBAHASAN KASUS TENTANG SISTEM ENDOKRIN



 
BAB II
PEMBAHASAN 


Kasus yang kami dapat sesuai pengkajian yang telah didapatkan:
Seorang mhasiswa umur 19 tahun, datang ke dokter puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan sejak 6 bulan yang semakin membesar. Mahasiswi tersebut mengeluh sering berdebar-debar dan terasa panas pada bagian benjolan tersebut. Dari anamnesis diketahui dia berasal dari daerang pegunungan. Dokter puskesmas merujuk ke RSUP M.Djamil padang untuk menentukan diagnosis dan terapi yang tepat.

 
1.      Istilah kata-kata sulit
a.      Anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis seseorang dan merupakan suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainya yang berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.
b.      Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu, biasanya digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik, bisnis, dll.

2.      Jawaban dari pertanyaan
1.      Penyakit apa yang diderita oleh mahasiswa tersebut?
Hipertiroid
2.      Apa penyebabnya?
Hipertiroid bisa terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karna umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya.
Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid
a.       Penyakit graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering di jumpai.
b.      Toxic nodular goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
c.       Minum obat hormon tiroid yang berlebihan
Keaddaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat troid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
d.      Produksi TSH yang abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak
e.       Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca melahirkan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejal hipertiroid.
f.       Konsumsi yodium yang berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
3.      Apa saja pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan untuk menentukan penyakit tersebut?
Pemeriksaan diagnostik:
a.       Kadar TSH di dalam darah, biasanya rendah atau bahka tidak terdeteksi pada penderita hipertiroid (<0,05MIU/ml)
b.      Pemeriksaan antibodi, autoimun adalah enzymelinked immunosorbent assay (ELISA) untuk pemeriksaan antibodi anti TPO
c.       EKG (elektrokardiografi) bila dicurigai ada kelainan jantung
d.      Sidik tiroid/scintigraphy, untuk mengetahui nilai-nilai tangkap tiroid terhadap iodium
e.       Radioimmunoassay mendeteksi kadar T3 dan T4 darah untuk mengukur nilai hormon dlm kondisi bebas atau tanpa terikat oleh protein
f.       USG, untuk mengidentifikasikan ukuran dan jenis benjolan
g.      Biopsi melalui aspirasi jarum halus untuk mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.
4.      Apa penatalaksanaan penyakit terebut?
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1.      Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a.       Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b.      Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c.       Persiapan tiroidektomi
d.      Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e.       Pasien dengan krisis tiroid
Obat antitiroid yang sering digunakan :
Obat
Dosis awal (mg/hari)
Pemeriksaan (mg/hari)
-          Karbimatol
-          Metimazol
-          Propiltiourasil
30 – 60
30 – 60
300 – 600
5 – 20
5 – 20
50    – 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
2.      Pengobatan dengan yodium  radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
a.         Pasien umur 35 tahun atau lebih
b.        Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi
c.         Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d.        Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid
e.         Adenoma toksik, goiter multinodular toksik
3.       Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :
a.       Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b.      Pada wanita hamil  (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c.       Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d.      Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik
e.       Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul. Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4.      Pengobatan tambahan
a.       Sekat β-adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid.Dosis diberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b.      Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c.       Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
d.      Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya dibandingkan dengan yodium.Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium
5.      Apa yang menyebabkan rasa berdebar?
Karena kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dalam tubuh dan mengalami kelenjar tiroid overaktif/hipotiroidisme yang umumnya ditandai dengan detak jantung cepat/tak beraturan.
6.      Apa organ yang membesar pada kasus tersebut?
Kelenjar tiroid atau tiroid
7.      Apa penyebab benjolan tersebut terasa panas?
-          Radiasi pada leher
-          Peradangan (tiroiditis), terjadi karna virus (rubcute thiroiditis) berhubungan dengan demam dan sakit ketika menelan
-          Pada benjolan yang panas kemungkinan adanya keganasan kurang dari 1% dan pengobatannya adalah dengan menggunakan iodium radioaktif.
8.      Apa hubungan tempat tinggal mahasiswa tersebut dengan penyakit yang dideritanya?
Karena pada penyakit hipertiroid tidak ada hubungan nya dengan tempat tinggal
9.      Apa klasifikasi penyakit yang dialami mahasiswa tersebut?
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori:
1.      Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme
2.      Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme
Klasifikasi lain:
a.       Goiter Toksik Difusa (Graves’ Disease)
Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana zat antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid terus menerus.
Graves’ disease lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria, gejalanya dapat timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40 tahun. Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yaitu dimana zat antibodi menyerang sel dalam tubuh itu sendiri.
b.       Nodular Thyroid Disease
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa nyeri. Penyebabnya pasti belum diketahui. Tetapi umumnya timbul seiring dengan bertambahnya usia.
c.       Subacute Thyroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam darah. Umumnya gejala menghilang setelah beberapa bulan, tetapi bisa timbul lagi pada beberapa orang.
d.      Postpartum Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan
10.  Bagaimana patofisiologi dari penyakit tersebut?
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, gotter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar 2 sampai 3 kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipotiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang “menyerupai” TSH, biasanya bahan-bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut mrangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipotiroidisme.
Karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada hipotiroidisme , kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjat tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang di atas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan  terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15/s, sehingga penderita mengalami tremor.
11.  Apa fungsi organ tersebut?
Kelenjar tiroid digolongkan sebagai kelenjar endrokrin yang menghasilkan organ tertentu. Berfungsi juga mengatur kecepatan pembakaran energi dalam tubuh dan berfungsi membuat protein dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon yang lain. Hormon yang diproduksi kelenjar tiroid adalah tiroksin,kalsitonin dan triodotironin. Dua hormon T tersebut berfungsi untuk metabolisme tubuh ketika berada dalam darah. Hormon ini memicu sel menjadi glikogen. Jika hormon ya dihasilkan kurang maka tubuh akan cepat lelah, kulit kering dan berat badan bertambah. Namun sebaliknya terjadi, maka tubuh akan mudah berkeringat dan berat badan menurun drastis.
Fungsi hormon tiroid :
1)      Fungsi kelenjar tiroid meliputi sekresi hormon T3 (juga disebut triiodotyronine)
Dan T4 (juga dikenal tiroksin). Secara fisiologis lebih aktif dan lebih kuat daripada T4. T3 dan T4 kolektif disebut hormon TH. Keduanya merupakan yudiom yang mengandung asam amino; anabolisme berkaitan dengan fase kontruksif metabolisme dan merupakan kebalikan dari katabolisme,proses destruktif metabolisme
2)      Hormon tiroid menyebabkan peningkatan denyut jantung,curah jantung dan laju ventilasi
3)      T3 danT4 bertindak atas berbagai sel target untuk meingkatkan konsumsi oksigen dan tingkat metabolisme basal (BMR).BMR adalah tingkat pengeluaran energi dalam tubuh dalam kndisi basal. Peningkatan konumsi oksigen dan meningkatkan BMR peningkatan panas dalam tubuh yang pada giliranya membantu mengkompensasikan peningkatan kehilangan panas dalam cuaca dingin.
4)      Hormon tiroid dapat meningkatkan penyerpan glukosa dari usus kecil dan produksi guosa hepatik; pasien dengan konsentrasi insulin yang normal tidak mengalami serum kadar glukosa.
5)      Hormon tiroid penting untukpertumbuhan dan pematangan. Pengembangan sistem saraf pusat (SSP).efek yang paling serius dari kekurang horon tiroid adalah kerusakan otak permanen dan kekerdilan
6)      Hormon tiroid mempercepat pembersihan koesterol dan plasma.
7)      Hormon tiroid dibutuhkan untuk konversi karoten menjadi vitamin A ; pasien yang mengalami rabun senja
Kelenjar tiroid juga melepaskan hormon yang disebut kalsitonin kecil yang terlibat dan metabolisme kalsium dan fosfat.  Kalsitonin merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menyebabkan peningkatan deposisi kalsium dalam tulang karena itu mempromosikan pembentukan tulang dan mengurangi konsentrasi kalsium dari darah.
12.  Bagaimana askep pada penyakit di atas?
1.      Pengkajian
·         Identitas
Nama                                       :
Tempat dan tanggal lahir         :
Umur                                       :
Jenis kelamin                           :
Alamat                                     :
No. RM                                               :
Status                                      :
Agama                                     :
Pendidikan terakhir                 :
Pekerjaan                                 :
Tangga masuk RS                   :
Alasan masuk                          :

·         Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya pasien merasa perutnya tidak enak dan sering buang air besar dengan konsistensi cair. Terdapat benjolan dileher dan terasa panas dan sering berdebar-debar
·         Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya kaji riwayat penyakit klien dahulu yang memungkinkan adanya hubungan dengan faktor predisposisi seperti penyakit graves
·         Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien
·         Pemeriksaan fisik
-          Rambut          : biasanya tampak hitam, kulit kepala bersih, tidak rontok
-          Wajah            : biasanya tampak menahan sakit, tidak ada perubahan fungsi atau bentuk
-          Mata              : biasanya simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, mata melotot.
-          Hidung          : biasanya simetris kiri kanan, tidak ada pendarahan, pembengkakan, tidak ada nya pernafasan cuping hidung
-          Mulut             : biasanya tidak ada pembesaran tonsil, gusi tidak ada perdarahan, mukosa mulut tidak pucat, tidak ada caries
-          Telinga           : biasanya simetis kiri kanan, tidak ada pembengkakan, perdarahan, dan lesi
-          Dada             
I         : simetris kiri dan kanan
P        : takil premitus seimbang kiri dan kanan
P        : sonor
A       : tidak ada suara nafas tambahan
-          Jantung
I         : tidak ada pembesaran
P        : ictus cordis tidak teraba
P        : pekak
A       : irama teratur
-          Abdomen
I         : tidak acites
A       : bising usus normal
P        : tidak ada nyeri tekan
P        : tympani
-          Biasanya tidak ada gangguan pada genitalianya, tidak ada keluhan nyeri.
·         Pola kebiasaan sehari-hari
a.         Nutrisi
-          Sehat         : klien makan teratur, makan 3x sehari, makan habis 1 porsi
-          Sakit         : klien makan 2x sehari, makan habis <1/2 porsi,terjadi penurunan nafsu makan
b.      Eliminasi
-          Sehat         : klien BAB dan BAK normal dan teratur
-          Sakit         : klien BAB dan BAK tidak teratur dan tak menentu
c.       Istirahat dan tidur
-          Sehat         : tidur teratur, tidak ada gangguan saat tidur.
-          Sakit         : tidur tak menentu, tidur tidak nyenyak karna nyeri yag dirasakan
d.      Aktivitas
-          Sehat         : dapat melakukan segala aktivitas
-          Sakit         : keterbatasan dalam melakukan sesuatu hal
2.      Diagnosa
1)      Resiko tinggi teradap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
2)      Kelelahan berhubungan dengan  hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energy.
3)      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan atau pemasukan dengan penurunan berat badan ).
4)      Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
5)      Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
3.      Intervensi
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1
Penurunan curah jantung
Definisi : Ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Batasan Karakteristik :
·         Perubahan frekuensi/irama jantung
-          Aritmia
-          Brakikardi, takikardi
-          Perubahan EKG
-          Palpitasi
·         Perubahan preload
-          Penurunan tekanan vena central
-          Penurunan tekanan arteri paru
-          Edema, keletihan
-          Distensi vena jugular.
-          Murmur
-          Peningkatan berat badan
-          Perubahan Afterload
-          Kulit lembab
-          Penurunan nadi perifer
-          Penurunan resistansi vascular paru
-          Dispnea
-          Oliguria
-          Perubahan warna kulit
-          Variasi pada pembacaaan TD.
-          Perubahan Kontraktilitas
-          Batuk.
-          Penurunan indeks jantung
-          Penurunan fraksi ejeksi
-          Ortopnea
-          Dispnea paroksismal nokturnal
-          Penurunan stroke volume index
-          Bunyi S3, bunyi S4
Faktor yang berhubungan :
·         Perubahan afterload
·         Perubahan kontraktilitas
·         Perubahan frekuensi jantung
·         Perubahan preload
·         Perubahan irama
·         Perubahan volume sekuncup
NOC
·         Cardiac Pump Effectiveness
·         Circulation Status
·         Vital Sign Status
Kriteria Hasil
·         Tanda vital dalam rentang normal
·         Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
·         Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
·         Tidak ada penurunan kesadaran
NIC
Cardiac Care
·         Evaluasi adanya nyeri dada
·         Catat adanya disritmia jantung
·         Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
·         Monitor status kardiovaskuler
·         Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
·         Monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi
·         Monitor adanya perubahan TD
·         Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
·         Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
·         Monitor adanya dispnea, fatigue, takipnea dan ortopnue.
·         Anjurkan untuk menurunkan stres.
Vital Sign Monitoring
§  Monitor TTV
§  Catatt adanya fluktuasi TD
§  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
§  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
§  Monitor TTV setelah aktivitas
§  Monitor kualitas dari nadi
§  Monitor adanya pulsus paradoksus
§  Monito jumlah dan irama jantung
§  Monitor frekuensi dan irama pernapasan
§  Monitor suara paru
§  Monitor pola pernafasan abnormal
§  Monitor suhu, warna, dan kelembanan kulit
§  Monitor sianosis perifer
·         Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
2
Keletihan
Definisi : rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa pada tingkat yang biasanya secara terus menerus
Batasan Karakteristik
-          Gangguan konsentrasi
-          Gangguan libido
-          Penurunan performa
-          Kurang minat terhadap sekitar
-          Mengantuk
-          Peningkatan keluhan fisik
-          Introspeksi
-          Kurang energi
-          Letargi
-          Lesu
-          Persepsi membutuhkan energi tambahan untuk menyelesaikan tugas rutin
-          Mengatakan kurang energi yang luar biasa
-          Mengatakan kurang energi yang tidak kunjung reda
-          Mengatakan perasaan lelah
-          Merasa bersalah karena tidak dapat menjalankan tanggung jawab
-          Mengatakan tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat yang biasanya
-          Mengatakan tidak mampu memperhatankan rutin itas yang biasanya
-          Mengatakan tidak mampu memulihkan energi, setelah tidur sekalipun
Faktor yang berhubungan :
-          Psikologis
-          Ansietas, depresi
-          Mengatakan gaya hidup membosankan, stres.
-          Fisiologis
-          Anemia, status penyakit
-          Peningkatan kelemahan fisik
-          Malnutrisi, kondisi fisik buruk
-          Kehamilan, deprivasi tidur.
-          Lingkungan
-          Kelembapan, suhu, cahaya, kebisingan
-          Situasional
-          Peristiwa hidup negatif
-          Pekerjaan
NOC
·         Endurance
·         Concentrasion
·         Energy conservation
·         Nutritional status :energy
Kriteria Hasil :
·         Memverbalisasikan peningkatan energy dan merasa lebih baik
·         Menjelaskan penggunaan energy untuk mengatasi kelelahan
·         Kecemasan menurun
·         Glukosa darah adekuat
·         Kualitas hidup meningkat
·         Istirahat cukup
·         Mempertahankan kemampuan untuk berkonsentrasi
NIC
Energy management
§  Observasi adanya pembaatsan klien dalam melakukan aktivitas
§  Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
§  Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
§  Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat
§  Monitor pasien akan adanya kelelahan fsisik dan emosi secara berlebihan
§  Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
§  Moniotr pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
§  Dukung pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, berhubungan dengan perubahan hidup yang disebabkan keletihan
§  Bantu aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan
§  Tingkatkan tirah baring dan pembatasan aktivitas
§  Konsultasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi tinggi
Bahavorior Management
Activity terapy
Energy management
Nutrition management
3
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik :
-          Kram abdomen
-          Nyeri abdomen
-          Menghindari makanan\
-          BB 20% / lebih dibawah BB ideal
-          Kerapuhan kapiler
-          Diare
-          Kehilangan rambut berlebihan
-          Kurang makanan
-          Bising usus hiperaktif
-          Kurang informasi
-          Kurang minat pada makanan
-          Penurunan BB dengan asupan makanan adekuat
-          Kesalahan konsepsi
-          Membran mukosa pucat
-          Ketidakmampuan memakan makanan
-          Tonus otot menurun
-          Mengeluh gangguan sensari rasa
-          Mengeluh asupan makanan kurang RDA
-          Cepat kenyang setelah makan
-          Sariawan ronnga mulut
-          Kelemahan otot pengunyah
-          Kelemahan otot untuk menelan
Faktor-faktor yang berhubungan :
-          Faktor biologis
-          Faktor ekonomi
-          Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
-          Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
-          Ketidakmampuan menelan makanan
-          Faktor psikologis
NOC
·         Nutritional status
·         Nutritional status : food and fluid intake
·         Nutritional status : nutrient intake
·         Weight control
Kriteria Hasil :
·         Adanya peningkatan berat badan sesuai denga tujuan
·         BB ideal sesuai dengan TB
·         Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
·         Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
·         Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
·          Tidak terjadi penuranan BB yang berarti
NIC
Nutrition management
§  Kaji adanya alergi makanan
§  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
§  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
§  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vit C
§  Berikan substansi gula
§  Yakinkan diet yang dimakan mengandun g tinggi serat untuk mencegah konstipasi
§  Berikan makanan yang terpilih
§  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatat makanan harian
§  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§  BB pasien dalam batas normal
§  Monitor adanya penurunan BB
§  Monitor tipe dan jumlah aktivitasyang biasa dilakukan
§  Monitor interaksi anak atau ortu selama makan
§  Monitor lingkungan selama makan
§  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
§  Monitor turgor kulit
§  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
§  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan  mudah patah
§  Monitor mual dan muntah
§  Monitor kadar albumin, total protein, Hb
§  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
§  Monitor kalori dan intake nutrisi
§  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
§  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar