KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat , taufiq dan hidayah-Nya kepada
kita semua , sehingga dalam kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah Keperawatan Jiwa yang
berjudul: OBAT TRADISIONAL ANTI DIURETIK
Maksud dan tujuan kami
menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan jiwa.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna dan tidak lepas dari
kekurangan , karena kurangnya pengetahuan dan
referensi yang kami dapatkan, sehingga kami
memerlukan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya .
Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat
pengetahuan bagi para pembaca umumnya dan penyusun khususnya .
Padang, Maret 2016
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar......................................................................................................
Daftar isi................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
a.
Latar
belakang...........................................................................................
BAB II Pembahasan
a.
Pengertian
.................................................................................................
b.
Mekanisme
kerja........................................................................................
c.
Obat
tradisional anti diuretik....................................................................
BAB III Penutup
a.
Kesimpulan................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,
turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau
kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut
penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan,
dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek
samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan
adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional
yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di
masa lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari
coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba. Biasanya di sebut,
"EMPIRIS". Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta
dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu
Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut Pengobatan Tradisional Jamu.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan
urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya
penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah
pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi utama diuretik adalah untuk
memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian
rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal (Ahmad,
2009).
Pengaruh diuretik terhadap sekresi zat terlarut penting artinya
untuk menentukan tempat kerja diuretik dan sekaligus untuk meramalkan akibat
penggunaan suatu diuretik (Ahmad, 2009).
2. Mekanisme
kerja diuretik
Ada tiga
faktor utama yang mempengaruhi respon diuretikini. Pertama, tempat kerja
diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi
natrium sedikit, akan memberi efek yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan diure- tik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium
banyak. Kedua, status fisiologi dari organ. Misalnya dekompensasi jantung,
sirosis hati, gagal ginjal. Dalam keadaan ini akan memberikan respon yang
berbeda terhadap diuretik. Ketiga, interaksi antara obat dengan
reseptor (Siregar, P., W.P., R. Oesman, R.P. Sidabutar , 2008).
Kebanyakan
bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat
kemih dan juga air diperbanyak. Obat-obat ini bekerja khusus terhadap tubuli,
tetapi juga ditempat lain, yakni:
1. Tubuli
proksimal.
Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam
yang di sini direabsorpsi secera aktif untuk 70%, antara lain ion Na+
dan air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsopsi belangsung secara
proporsional, maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhap
plama. Diuretik osmosis bekerja di tubulus proksimal dengan merintangi
rabsorpsi air dan natrium (Sunardi, 2009).
2. Lengkungan
Henle.
Di bagian menaiknya ca 25% dari semua ion Cl–
yang telah difiltrasi direabsorpsi secara aktif, disusul dengan raborpsi pasif
dari Na+ dan K+, tetapi tanpa air, hingga filtrat menjadi
hipotonis. Diuretika lengkungan bekerja terutama di sini dengan merintangi
transpor Cl– begitupula reabsorpsi Na+, pengeluaran air
dan K+diperbanyak (Sunardi, 2009).
3. Tubuli
distal.
Dibagian pertmanya, Na+ dirabsorpsi
secara aktif tanpa air hingga filtrat menjadi lebi cair
dan lebih hipotonis. Senyawa tiazida dan klortalidon bekerja di
tempat ini dengan memperbanyak eksresi Na+ dan Cl–
sebesar 5-10%. Pada bagian keduanya, ion Na+ ditukarkan dengan ion K+
atau NH4+ proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal
aldosteron. Antagonis aldosteron dan zat-zat penghemat kalium bekerja di sini
dengan mengekskresi Na+ dan retensi K+ (Sunardi, 2009).
4. Saluran
Pengumpul.
Hormon antidiuretik (ADH) dan hipofise bekerja
di sini dengan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran
ini (Sunardi, 2009).
3.
Obat
tradisional antidiuretik
a.
Jagung
Tanaman ini
sudah diusahakan sekitar 500 tahun oleh penduduk Meksiko dan Amerika Selatan
bagian utara. Jagung ini mula-mula dibawa oleh Columbus ketika berkeliling
dunia sebagai oleh-oleh ke negerinya, Spanyol. Baru pada perjalanan keduanya ke
Amerika, anak buahnya membawa benih jagung yang dapat ditanam di Spanyol. Dari
negara ini jagung menyebar ke negara disekitar Laut Tengah, baik yang beriklim
sedang seperti Portugal, Italia, Perancis Selatan, Maupun daerah subtropis
seperti Afrika Utara.
Orang Portugis
membawa jagung ini kedaerah tropis pantai barat Afrika yang lebih panas
pada permulaan abad XVI dan berhasil berkembang biak. Kemudian jagung merembet
ke India dan Cina. Di India ditanam didaerah lembah Bengawan Silugonggo, sedang
di Pakistan Barat ditanam dipegunungan tinggi Punjab, sedangkan di Cina ditanam
di dataran sungai Huan Ho ( Cina Utara) dan Hunan Barat.
Untuk
Indonesia, Jagung semula dibawa oleh Portugis. Diantaranya juga ada yang dibawa
ke pulau Tidore . Dari Tidore ada yang dibawa ke Sulawesi Utara dan menjadi
nenek moyang jagung manado Kuning . Pada jaman Belanda jagung manado kuning
sangat terkenal di Indonesia.
Khasiat dari tanaman jagung sebagai obat tradisional
·
Melancarkan air seni : 50 gr rambut jagung segar dicuci, direbus dengan 1 liter air sampai
airnya tinggal 1/2 liter. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
·
Batu ginjal : Segenggam rambut jagung segar, 4 tongkol jagung muda, 8 helai daun keji
beling. Semua dicuci, lalu rebus dengan 0,5 liter air sampai airnya tinggal
separuh. Saring untuk diminum sekaligus.
·
Hipertensi : Sama dengan resep untuk melancarkan air seni. Setelah tekanan darah
normal, ramuan ini tetap diminum sehari sekali.
·
Batu empedu : 5 tongkol jagung, 20 helai daun kumis kucing. Semua dicuci, direbus
dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4 gelas. Diminum sekaligus pada
siang hari.
Caranya dengan menyediakan lima tongkol jagung muda yang dikupas, direbus
dengan air 3 gelas dan biarkan mendidih hinga airnya tinggal separoh. Air
rebusanjagung muda ini disaring dan diminum 3 x ½ gelas untuk pagi siang dan
malam. Sediakan 10-15 gram akar kapasan digodok, untuk diminum Digunakan
sebagai obat penurun panas tinggi, obat batuk, susah buang air besar, dan batu
saluran kencing
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah
·
Kalori : 355
Kalori
·
Protein : 9,2 gr
·
Lemak : 3,9 gr
·
Karbohidrat : 73,7
gr
·
Kalsium :
10 mg
·
Fosfor :
256 mg
·
Besi : 2,4 mg
·
Vitamin A : 510 SI
·
Vitamin B1 :
0,38 mg
·
Air : 12 gr
dan bagian yang dapat dicerna 90%.
Untuk ukuran yang sama,
meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai
kandungan protein yang lebih banyak daripada beras.
b. Daun kumis kucing
Kumis kucing
merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman
Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah
Asia dan Australia.
Kumis kucing
termasuk terna tegak, pada
bagian bawah berakar di
bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat
yang dimulai dari pangkalnya,[2]
ukuran daun panjang 1 – 10 cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5 cm. urat daun
sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan
berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang
tangkai daun 7 – 29 cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga
berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian
yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni
berupa tandan yang keluar
dari ujung cabang dengan panjang 7–29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas
ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga
tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan
melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang
1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai
6 mm.
Klasifikasi Kumis kucing
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi :
Magnoliophyta
Class :
Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus :
Orthosiphon
Spesies :
Orthosiphon stamineus Benth
Nama lain dari kumis kucing
Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung
(Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura).
Khasiat dari tanaman
kumis kucing sbagai obat herbal
·
Batu
ginjal
Petik daun kumis kucing hingga jumlahnya mencapai 3 genggaman
tangan. siapkan pula 5 lembar daun keji beling untuk tambahan bahan. Rebus ke
dalam 2 gelas air kedua bahan tadi sampai mendidih dan tersisa satu gelas air.
Minum rutin obat batu ginjal ini sehari 2 kali sampai Anda dikabarkan sembuh
oleh dokter
·
Kencing
Batu
Petik 7 lembar daun kumis kucing dan 7 tanaman meniran. Rebus kedua
tanaman dalam panci berisi 2 gelas air, tunggu mendidih dan air tersisa 1
gelas. Minum obat kencing batu ini secara rutin dalam sehari sebanyak 3 kali.
·
Diabetes,
Hipertensi, dan Pelancar Air Kencing
Siapkan 2 gelas air matang untuk merebus. Sediakan pula 2 genggam
daun kumis kucing. Tuangkan air ke dalam panci, masukkan semua daun kumis
kucing. Rebus sampai mendidih dan air tertinggal 1 gelas. Minum rutin obat ini
sehari 1 kali sampai membuahkan hasil positif.
Kandungan yang
terkandung dalam kumis kucing
Tanaman memiliki kandungngan kimia Orthosiphon
glikosida, zat samak, minyak atsiri,
minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
c. Sidukung anak (meniran)
Sidukung
anak alias meniran (Phylanthus aurinaria L) merupakan tumbuhan liar sebagai
gulma menjanjikan potensi sebagai bahan obat tradisional yang sangat berharga.
Nenek moyang kita sudah memanfaatkannya sebagai obat penggempur batu ginjal,
penurun panas, antidiare, pelancar air seni, encok, sembelit, dan pereda sakit
pinggang.
Sidukung
anak (meniran) merupakan tumbuhan liar sebagai semak dengan daun tersusun rapi,
bersirip genap seperti daun petai cina. Bentuk lembaran daun bulat telur sampai
bulat memanjang. Ukuran daun kecil dengan ujung bundar atau lancip. Permukaan
daun bagian bawah berbintik-bintik, berkelenjar.
Tanaman
ini tingginya hanya sekitar 30-40 cm. Berbatang lunak , bercabang berpencar.
Pada satu tanaman sidukung anak (meniran) terdapat bunga betina ada di pangkal
daun, sedang bunga jantan di ujung daun terdiri atas 2-3 kuntum.
Bentuk
bunga bulat. Buahnya serupa kotak berkatup tiga, licin. Ukurannya sebesar menir
(pecahan beras), bergaris tengah 0,2-0,25 cm.
Kandungan tanaman dukung anak (meniran)
Sidukung anak
(meniran) sebagai obat menurut Sri Yuliani dan Hernani dari Balitro (Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat) mengandung senyawa kimuia alkaloida,
saponin, glikosida, flavonoida, tanin, dan zat-zat lain yang berkhasiat obat.
Sedangkan peneliti lain menyebut meniran mengandung zat filantin, hipfilantin,
kalium, tanin, damar.
Tanin berpengaruh sebagai antidiare. Kalium bersifat diuretik dan penggempur batu ginjal. Alkaloida, saponin, glukosida, flavanoida, berpengaruh secara farmakologis tertentu.
Tanin berpengaruh sebagai antidiare. Kalium bersifat diuretik dan penggempur batu ginjal. Alkaloida, saponin, glukosida, flavanoida, berpengaruh secara farmakologis tertentu.
Khasiat
dari tanaman dukung anak (meniran) sebagai obat tradisional
·
Sakit Kuning
Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.
Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.
·
Malaria
Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk
halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk
halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
·
Ayan
Bahan Utama: 17 – 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2,5 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut
Bahan Utama: 17 – 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2,5 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut
·
Demam
Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.
Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.
·
Disentri
Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
·
Luka koreng
Bahan Utama: 9 – 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.
Bahan Utama: 9 – 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.
d. Keji beling
Keji beling dengan nama
ilmiah Strobilanthes crispus sering juga disebut dengan istilah kaca
beling, ngikilo, keci beling, enyah kilo, picah beling.
Tanaman dapat tumbuh
dengan mudah pada daerah berketinggian 0-1000 mdpl. Seperti tanaman terna
lainnya, bagian tanaman terdiri dari bagian akar, batang, daun, dan bunga.
Dimana akar tanaman ini berwarna putih kekuningan, berbentuk tunggang dan
serabut. Tanamannya menyerupai rumput besar dengan batang berbentuk bulat,
beruas dengan diameter 0,2-0,7 cm. Saat masih muda, kulit batangnya berwarna
ungu berbintik hijau, kemudian berubah menjadi cokelat saat telah dewasa. Tepi
daunnya bergerigi, dengan ditumbuhi bulu-bulu halus pada seluruh daun. Satu
helai daun memiliki panjang 2-5 cm, serta berwarna hijau. Daun tanaman ini
berbentuk bulat telur. Perkembangbiakan tanaman ini terjadi pada waktu tertentu
yang ditandai dengan keluarnya bunga di saat-saat tertentu, dan terjadi setelah
tanaman dewasa.
Klasifikasi keji beling
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Familia : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus
Kandungan
Tanaman ini mengandung
kalsium karbonat dan mineral sangat tinggi, seperti kalium 51%, kalsium 24%,
natrium 24%, ferum 1%, fosfor 1%. Selain itu, tanaman ini juga mengandung asam
silikat, katekin, tannin dan kafeina yang terdapat pada daun. Kandungan daun
yang lain, diantaranya adalah vitamin C, B1, B2. Kandungan kalium pada tanaman
berfungsi melancarkan kencing dan penghancur batu dalam empedu, ginjal, dan
kandung kemih. Adanya kandungan kalsium menyebabkan tanaman ini sangat
bermanfaat dalam membantu proses pembekuan darah, mempertahankan fungsi membran
sel, serta berperan sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh.
Kandungan natriumnya berfungsi meningkatkan cairan ekstra seluler untuk
meningkatkan volume darah. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air,
minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Khasiat dan manfaat
keji beling
Banyaknya kandungan
seperti disebutkan di atas sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, terutama untuk
mengobati berbagai macam penyakit, dari penyakit berat seperti kanker, ginjal,
asma, diabetes melitus atau kencing manis, tumor, dan sebagainya sampai
penyakit ringan seperti gatal terkena ulat, semut, dll.
·
Membantu mengobati
penyakit kanker. Daun keji beling
diketahui dapat menjadi racun bagi sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat.
walaupun daun keji beling dapat dijadikan sebagai obat kanker tradisional akan
tetapi penangan lebih lanjut secara medis sangat dibutuhkan bagi penderita
kanker dari pada hanya mengandalkan cara tradisional dari tanaman keji beling.
·
Mencegah kanker. Selain mengobati kanker daun keji beling diketahui juga memiliki manfaat
untuk mencegah kanker, hal tersebut dikarenakan tanaman ini mengandung tinggi
antioksidan yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas yang merupakan salah
satu penyebab penyakit kanker.
·
Melancarkan buang air
kecil. Ambil sekitar 4-6
lembar daun keji beling yang sebelumnya sudah dicuci bersih, rebus dengan 3
gelas air sekitar 20 menit-setengah jam. Diamkan hingga air rebusan tersebut
dingin kemudian anda bisa meminumnya 2 kali sehari.
·
Menghancurkan batu
empedu. Batu empedu terbentuk
dari sebuah proses biokimiawi yang melibatkan pigmen empedu, kalsium, dan juga kolesterol.
yang Seluruhnya terletak pada kandung atau saluran empedu. Cara pembuatan
ramuan dari daun keji beling untuk menghancurkan batu empedu adalah: persiapkan
sekitar 5-6 lembar daun keji beling dan 2 gelas air. Kedua bahan tersebut
kemudian direbus ke dalam panci, tunggu hingga air tersisa setengah. Setelah
dingin minum ramuan tersebut dua kali sehari.
e.
Sidaguri
Sidaguri ( Sida rhombifolia L. ) tumbuh
liar di tepi jalan, halaman berrumput, hutan, ladang, dan tempat-tempat dengan
sinar matahari cerah atau sedikit terlindung. Tanaman ini tersebar pada daerah
tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai 1.450 m dpl. Perdu tegak
bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat.
Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset, tepi
bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek
warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 1–1,5 cm. Bunga tunggal berwarna
kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan
layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan 8–10 kendaga, diameter 6–7 mm. Akar
dan kulit sidaguri kuat, dipakai untuk pembuatan tali. Perbanyakan dengan biji
atau setek batang.
Klasifikasi dari tanaman sidaguri
Kerajaan : plantae
Ordo : malvales
Family : malvacesae
Genus : sida
Spesies : S. Rhombifolia
Nama daerah sidaguri
Sumatera: guri,
sidaguri,
saliguri. Jawa: sadagori, sidaguri, otok-otok, taghuri, sidagori. Nusa
Tenggara: kahindu, dikira. Maluku: hutu gamo, bitumu, digo, sosapu. NAMA ASING
Huang hua mu (C), walis-walisan (Ph), sida hemp, yellow barleria (I). NAMA
SIMPLISIA Sidae rhombifoliae Herba (herba sidaguri), Sidae rhombifoliae radix
(akar sidaguri).
Kandungan dari tanaman sidaguri
Daun mengandung
alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, dan minyak asiri.
Banyak mengandung zat phlegmatik yang digunakan sebagai peluruh dahak
(ekspektoran) dan pelumas (lubricant). Batang mengandung kalsium oksalat dan
tanin. Akar mengandung alkaloid, steroid, dan efedrine.
Khasiat dari tanaman sidaguri
Herba sidaguri
rasanya manis, pedas, sifatnya sejuk, masuk meridian jantung, hati, paru-paru,
usus besar, dan usus kecil. Sidaguri berkhasiat antiradang, penghilang nyeri
(analgesik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, dan pelembut kulit. Akar
rasanya manis, tawar, sifatnya sejuk. Merangsang enzim pencernaan, mempercepat
pematangan bisul, antiradang, dan abortivum.
Cara pemakaian
Rebus herba
kering (15–30 g) atau herba segar (30–60 g), lalu minum airnya. Jika
menggunakan akar, dosisnya 10-15 g, atau menggunakan takaran besar sebanyak
30–60 g, rebus, Ialu minum airnya.
Untuk pemakaian
luar, tempelkan herba segar atau akar yang telah digiling halus ke bagian tubuh
yang sakit, seperti bisul, koreng, TBC kelenjar, gigitan ular. Selain itu, bisa
juga direbus, gunakan airnya untuk mencuci ekzema pada kantung buah zakar atau
untuk mandi pada cacar air.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan
urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya
penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah
pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi utama diuretik adalah untuk
memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian
rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal (Ahmad,
2009).
DAFTAR PUSTAKA
Katzung,
B.G. (1998). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal. 252.
Mycek,
M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (1997). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi
Kedua. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Hal. 230-231
Tjay,
T.H., K. Rahardja. (2002).Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-
Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
MAKALAH
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
“OBAT TRADISIONAL ANTI DIURETIK”
KELOMPOK II
RESTIA SRISUCIWA ASER
UCI ANGGRAINI
BRENDA HADISTY KUSUMA
IWA OKTA UTARI
YESSI DESWAHYU NENGSIH
AIRIL RAHAMAN
NAJMAH SURYANI
DOSEN PEMBIMBNG
AIDA MINROPA, SKM,M.Kes
PROGRAM STUDI
DIII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN
2015/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar